Perubahan cuaca yang tiba-tiba hujan deras dan kemudian panas dengan selang waktu yang cepat, membuat suhu udara berubah drastis. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang.
Tak jarang, perubahan cuaca ini menjadi penyebab banyaknya penyakit yang bermunculan. Salah satu penyakit yang muncul dan menyerang orang saat musim hujan tiba adalah penyakit ISPA. Penyakit ini perlu diwaspadai.
ISPA adalah penyakit yang menyerang pada saluran pernapasan. Penyakit ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Infeksi penyakit ini biasanya membuat penderita penyakit ISPA tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti sekolah atau bekerja. Penyakit ISPA sering muncul pada musim hujan, walaupun sebenarnya secara umum dapat menyerang kapan saja.
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali menular. Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat tangan dengan penderita.
Walaupun penyebarannya mudah, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ISPA, yaitu:
Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus atau bakteri ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan anak-anak yang lain.
Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka risiko terinfeksi akan semakin meningkat. Salah satunya adalah penderita AIDS atau kanker.
ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung atau gangguan pada paru-paru sebelumnya.
Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran pernapasan, sehingga rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit untuk pulih.
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2 minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
ISPA, terutama karena virus, akan membaik dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Rasa tidak nyaman dan demam dapat diredakan dengan kompres pada daerah dahi, ketiak, dan selangkangan, serta konsumsi obat paracetamol yang dijual bebas. Selain mengatasi demam, paracetamol juga dapat mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman yang menyertai ISPA.
Jika keluhan dirasakan semakin memburuk, demam tidak mau turun walaupun diberikan obat penurun panas, atau muncul gejala yang lebih serius, seperti menggigil, sesak napas, batuk darah, atau penurunan kesadaran, segeralah pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat.
Pada anak-anak, selain keluhan di atas, segeralah bawa anak ke Puskesmas atau dokter bila ISPA disertai dengan gejala sebagai berikut:
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
sumber : www.liputan6.com, www.alodokter.com
Staf Administrasi pada UPT Puskesmas Oebobo
puskesmasoebobo@yahoo.com | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.