
PuskesmasOebobo Kupang
Kelurahan Oebobo
Kecamatan Oebobo-Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur
UPTD Puskesmas Oebobo melakukan fogging focus atau pengasapan dengan insektisida membasmi nyamuk demam berdarah. Hal itu untuk mencegah penyebaran/penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Fogging dilakukan pada hari Rabu, 10 Februari 2021 dan Kamis, 11 Februari 2021 Pukul 16.00 Wita hingga selesai berlokasi 2 (dua) titik fokus yakni di RT 5, 7, 8 dan 31 Kelurahan Fatululi.
Fogging dilakukan oleh Tim P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kota Kupang yang dipimpin oleh Bapak Ferry Djelalu, S.KM didampingi oleh Pengelola Program DBD Puskesmas Oebobo Ibu Tabitha A. Timu, S. KM serta Ketua RT setempat.
Fogging ini bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan infeksius. Di sisi lain pemberantasan penyakit DBD juga harus terintegrasi mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan, dan penyuluhan kepada masyarakat.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus yaitu:
Plus cara lain diantaranya menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras dan dibersihkan.
Musim hujan tiba, banyak hal yang harus kita waspadai terkait kesehatan kita, salah satunya adalah penyakit demam berdarah. Sudah bukan hal baru lagi DBD bermunculan di musim hujan seperti sekarang ini. Agar tidak terlambat memberikan pertolongan, mari kenali gejala demam berdarah.
Hujan yang turun tak menentu diselingi panas tanpa disadari memicu munculnya ancaman yaitu nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti merupakan media penularan virus dengue yang menjadi penyebab DBD. Namun jangan kuatir, DBD dapat kita cegah. Untuk itu perhatikan informasi berikut.
Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya terjadi pada musim hujan, namun tahukah anda bahwa DBD juga terjadi di musim kemarau?
Larvasida atau lebih dikenal dengan nama Abate merupakan salah satu “amunisi” yang digunakan untuk menangkal terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Puskesmas Oebobo melakukan upaya pengendalian penyakit DBD melalui kegiatan GEBRAK DBD pada hari Jumat, 25 Januari 2019 Pukul 08.00 Wita hingga selesai.
Kegiatan ini melibatkan civitas akademika Kesehatan antara lain STIKES CHMK, Poltekes Kemenkes Kupang, FKM dan FK Undana beserta lintas sektoral di wilayah kerja Puskesmas Oebobo yakni Pihak Kelurahan Oebobo, Oetete dan Fatululi beserta masing-masing perangkat RT. Kegiatan dilakukan dengan titik fokus pada RT 012, 013, 023, 026, dan 027 Kelurahan Oebobo, RT 006, 008, 009, 010 dan Asrama Lasikode Kelurahan Oetete dan RT 29, 37, 38, 39, 40, 42, 46, 47, dan 48 Kelurahan Fatululi.
Adapun kegiatan yang dilakukan yakni memantau jentik pada tempat penampungan air, menaburkan abate serta menyebarkan leaflet dan KIE tentang DBD.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengendalikan populasi nyamuk dan penularan DBD khususnya di wilayah kerja Puskesmas Oebobo dan Kota Kupang pada umum. (IG/RT)
Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Oebobo melakukan fogging atau pengasapan dengan insektisida membasmi nyamuk demam berdarah. Hal itu untuk mencegah penyebaran/penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Fogging dilakukan pada hari Senin, 14 Januari 2019 Pukul 16.00 Wita hingga selesai berlokasi 2 (dua) titik focus yakni di RT 004/RW 01 dan RT 24/RW 09 Kelurahan Oebobo.
Fogging dilakukan oleh Tim P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kota Kupang yang dipimpin oleh Bapak Ferry Djelalu, S.KM didampingi oleh tenaga Surveilans Ibu Ike O. Giri, S.KM dan Pengelola Program DBD Ibu Tabitha A. Timu, S. KM serta Ketua RT 4/RW 1 Bapak Okto Lomi dan Ketua RT 24/RW 9 Bapak Yohanes Klake Duran.
Fogging ini bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan infeksius. Di sisi lain pemberantasan penyakit DBD juga harus terintegrasi mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan, dan penyuluhan kepada masyarakat.
Mencegah terjadinya DBD membutuhkan dukungan dan peran aktif dari masyarakat melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus yaitu Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain; Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; Mendaur/ menggunakan kembali yang sudah tak terpakai Plus cara lain diantaranya menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras dan dibersihkan.
Sebenarnya, Apa itu DBD? Bagaimana cara penularannya? Dan Bagaimana cara mencegahnya? Mari kita simak ulasan berikut.